Senin, 23 Mar 2009
JOGJA--Melalui pameran bertajuk The Encyclopedia of Erotic, di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), 17-26 Maret 2009, Widodo Flea Market menampilkan 49 karya yang dibuat sejak tahun 1990an hingga tahun 2009. Dalam pameran itu, ia ingin mengajak masyarakat bahwa seks harus memiliki pendidikan khusus sehingga anak-anak tak terjebak pada sesautu hal yang tak diketahui bahayanya seperti terjebak dalam seks bebas yang mulai menjangkiti remaja dewasa ini.
Tak hanya masalah pendidikan yang menjadi insiprasi dalam lukisannya, namun sisi humanis dalam kehidupan yang sering diabaikan masyarakat, juga tergambar dalam lukisan karya Widodo. "Jika dilihat dengan gaya pameran seperti ini, nampak jelas berbeda dengan pameran yang lain. Saya ingin pameran ini tak menimbulkan kesan eklusif namun semua kalangan bisa menikmatinya," kata Widodo kepada Bernas Jogja di TBY, Sabtu (21/3).
Dalam kehidupan bermasyarakat seks masih merupakan hal yang tabu. Namun bagi sosok seniman Widodo seks bukan hal yang harus ditutupi tapi harus diketahui antara lain bisa melalui pendidikan seks. Untuk memberikan kesan santai dan tak terlalu formal maka Widodo menambahkan sepeda yang dipajang di seputar lukisannya. Sesuai temanya, flea market, Widodo ingin semua lapisan masyarakat bisa masuk. Karena baginya semua masyarakat itu sama dan hidup berdampingan.
Pemilihan flea market diakui Widodo merupakan adopsi dari barat atau di sini bisa diartikan pasar loak. Melalui tema ini ia ingin menyajikan pameran lukisan dengan format dan atmosfir yang berbeda sehingga masyarakat leluasa melakukan tawar-menawar. (c9)