Wednesday, August 19, 2009

Mimpi Perupa Memperoleh Award

Karya berbentuk robot itu tidak sebagaimana citraan robot biasa. Bentuk tubuhnya berupa bentuk simbol cinta berwarna merah dengan kaki dan tangan dari materi stainless. Tapi lihatlah, di bagian tengah simbol cinta itu ada potret seorang perempuan berkerudung.

Tak jelas hubungan antara sosok robot dan perempuan tadi. Tapi pencipta karya ini, Achmad Basuki, melambungkan mimpinya memperoleh pasangan hidup perempuan berkerudung. "Saya ingin mempunyai istri yang salihah," kata Achmad, alumni Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang. Achmad, 34 tahun, melengkapi mimpinya dengan bentuk rumah di telapak tangan kiri, dan anak di tangan kanannya.

Karya Achmad adalah satu dari 59 karya dari 1500 karya yang diseleksi lima kurator dalam kompetisi Tujuh Bintang Art Award 2009. Karya itu dipamerkan di Jogja National Museum pada 15-30 Agustus. Dengan tema besar "The Power of Dream", perupa mewujudkan mimpi mereka lewat karya dua dimensi dan tiga dimensi.

Perupa Purwanto menggambarkan mimpinya berupa bantal yang meninabobokan dan jebakan tikus yang menjengkelkan. Ia membayangkan, saat mata lelah ingin terkatup, badan penat ingin rebah terbaring, kehadiran bantal itu bisa menjadi obat meski sekejap. Tak peduli bantal warna merah muda itu tergeletak di atas jebakan tikus. Seolah ada pesan yang tersirat: tergiur untuk berbaring, silakan saja, tapi jangan menyesal jika saat terbangun tak bisa bermimpi lagi.

Mimpi pun bisa diterjemahkan lewat permainan ular tangga, dengan manusia sebagai bidaknya. Roni Ammer, seniman muda dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, lewat karya bertajuk The Winner, menggambarkan papan permainan ular tangga. "Jika bisa memenangkan permainan, seseorang itulah yang layak disebut The Winner," katanya.

Mimpi tak selamanya soal personal seperti mimpi memperoleh pasangan hidup perempuan berjilbab tadi. Made Wiguna Valasara, misalnya, melambungkan mimpi buruk tentang lingkungan hidup yang rusak. Perupa asal Sukawati, Bali, ini menggunakan medium campuran untuk mengekspresikan mimpinya. Ia menggambarkan bola dunia yang penuh sesak dengan kesemrawutan lewat bilah rotan yang saling tumpuk dan saling tindih tak beraturan. Karya berjudul Menyudut ini ditetapkan lima kurator sebagai salah satu dari lima karya yang pantas diganjar Tujuh Bintang Art Award. Kurator menilai karya Made Wiguna punya kekuatan imajinasi dan kepekaan lewat impiannya.

Menurut Netok Sawiji Rusnoto Susanto, salah seorang kurator pameran, perupa cenderung mempresentasikan gagasannya dengan bahasa visual bercitra realis. "Kompetisi ini mengindikasikan peta perkembangan seni rupa kontemporer hari ini," kata Netok. PITO AGUSTIN RUDIANA

Ping your blog, website, or RSS feed for Free
My Ping in TotalPing.com
Feedage Grade B rated
Preview on Feedage: cheap-canvas-art Add to My Yahoo! Add to Google! Add to AOL! Add to MSN
Subscribe in NewsGator Online Add to Netvibes Subscribe in Pakeflakes Subscribe in Bloglines Add to Alesti RSS Reader
Add to Feedage.com Groups Add to Windows Live iPing-it Add to Feedage RSS Alerts Add To Fwicki