Thursday, August 6, 2009

Pers Release Tujuh Bintang Art Award

‘THE DREAM’
Reinterpretasi Impian dalam Perspektif Seorang Perupa
-------------------------------------------------------------------------
Achmad Basuki | Afdhal | Agung Santosa | Agus Triono | Andi Riyanto
Angga Aditya Atmadilaga
| Bambang Supriyadi | Baskoro Latu | Baswara Indrajati
Budi Agung Kuswara | Cipto Purnomo
| Dani ‘King’ Heriyanto
Danny Irawan | Deden FG | Dedy Maryadi | Dedy Sufriadi | Desrat Fianda

Dhomas Yudhistira | Dwi Rustanto | Edi Maesar | Erianto | Ferry Gabriel
Handry L.S
| Hasto Edi Setiawan | Hilmi Fabeta | I Gede Arya Sucitra
I Kadek Agus Ardika |
I Made Adinata Mahendra | I Made Ngr. Sadnyana
I Wayan Legianta | I Wayan Upadana
| Imam Abdillah | Ivan Yulianto
Jouhan Jauhari | Kadafi Gandi Kusuma | Kadek Agus Mediana

Khusna Hardiyanto | M. Wira Purnama | Made Wiguna Valasara
Miranti Minggar Triliani |
Muhammad Yusuf Siregar | Mulyo Gunarso
Nawir Mc Pitt | Nugroho Heri Cahyono
| Nugroho Wijayatmo
Nur Fitriyah | Pande Nyoman Alit Wijaya Suta | Purwanto
RB. Setiawanta
| Rokhim Maosart | Roni Ammer | Rudi Hendriatno
Suparyanto | Syaiful A. Rachman | Tri Wahyudi
| Untung Yuli Prastiawan
Wibowo Adi Utama | Widhi Kertiya Semadi | Yudi Irawan

---------------------------------------------------------------------------
Kurator : Rusnoto Susanto
Pembukaan : Sabtu, 15 Agustus 2009 pukul 19:00
Tempat : Jogja National Museum
Jl. Amri Yahya 1 Wirobrajan Yogyakarta
Musik : D’Gaz Band, Rotra, Jahanam, Hadi Soes, SE
MC : Elis
Pameran : Tanggal 15 - 30 Agustus 2009 - pukul 10:00 – 20:00 WIB
----------------------------------------------------------------------------

Proses ini hendak menunjukkan pada publik secara luas bagaimana prosedur dan proses kompetisi dilangsungkan secara terbuka sebagai upaya pewacanaan bahwa kompetisi ini tidak sekadar menjaring karya-karya terbaik perupa muda kita namun juga hendak menjumput berbagai pemikiran-pemikiran yang berserak ketika proses kreatif berlangsung.
Netok Sawiji_Rusnoto Susanto, Kurator


Inspirasi terbesar bagi seorang genius adalah impian. Seorang geniuslah yang kemudian mampu mengeksplorasi letupan-letupan impiannya dan sanggup mengubah dunia. Bagaimana seseorang dapat bertahan sekaligus melangsungkan kehidupannya tanpa bertumpu pada kekuatan visi dan kekuatan impian? Bagaimana impian-impian mampu menciptakan budaya dan membangun sebuah ilmu pengetahuan yang melampaui batas kapasitas logika. Dasar sederhananya, kekuatan impian membentuk kuatnya karakteristik pribadi dengan kekuatan eksistensi seseorang sehingga dapat survival, dihargai dalam kelompok sosial tertentu, dan lebih bermartabat. Impian menuntut sekaligus membentuk perspektif berpikir menjadi manusia visioner dan berkarakter. Nah, berpijak atas dasar inilah tema ‘THE DREAM’ The Power of Dream di usung sebagai tema yang membingkai penyelenggarakan kompetisi Tujuh Bintang Art Award 2009 yang diharapkan dapat memicu berbagai perspektif para perupa muda Indonesia dalam menggali sekaligus menjumput inspirasi atas impian-impian yang selama ini menggelisahkan ruang-ruang virtual kita hari ini.

Tujuh Bintang Art Awards 2009
Tujuh Bintang Art Award 2009 merupakan paket program yang didedikasikan pada bagian penting perjalanan dan perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi terhadap pemikiran dan karya terbaik perupa muda Indonesia yang telah mendedikasikan segenap kehidupan kreatifnya untuk melahirkan karya-karya terbaik. Penghargaan ini disampaikan sebagai bentuk kemelekatan relationship yang harmonis antara pihak penyelenggara dengan para perupa muda Indonesia selama kurun setahun semenjak Tujuh Bintang Art Space dilaunching tentunya atas dasar pada kualifikasi karya yang diajukan pada kesempatan kompetisi berwibawa ini.

Tujuh Bintang Art Award 2009 merupakan kompetisi yang semata-mata digelar sebagai bentuk penghargaan yang menandai sebuah pencapaian puncak prestasi para perupa muda dalam proses seleksi yang sangat ketat dilakukan tim juri yang terdiri dari kurator, penulis kritik seni rupa dan akademisi. Melibatkan dewan juri yang memiliki kapabilitas terbaik diantaranya Suwarno Wisetrotomo (Kurator, Penulis Kritik Seni Rupa dan Dosen Program Pascasrjana ISI Yogyakarta), Kuss Indarto (Kurator Independen), Sujud Dartanto (Kurator Independen), Mikke Susanto (Kurator Independen & Staf Pengajar FSR ISI Yogyakarta), Netok Sawiji_Rusnoto Susanto (Kurator Independen, Dosen Luar Biasa FBS Seni Rupa UNJ, Jakarta).

Satu hal penting yang perlu kita ketahui bahwa proses seleksi melalui dua tahap yakni; tahap pertama (sistem seleksi tertutup), seleksi portofolio karya dengan materi seleksi foto karya dan konsep dasar penciptaan karya. Tahap ini diselenggarakan di meeting room Santika Hotel pada 7 Juli 2009, dengan menyeleksi 623 perupa dengan 1508 karya dari berbagai daerah dan latar belakang pendidikan seni yang beragam serta tidak sedikit peserta yang masih menempuh studi di berbagai perguruan tinggi seni di Indonesia. Jumlah peserta dan karya pada proposal yang masuk mengindikasikan sebuah upaya maksimal pihak penyelenggara yang menyiapkan waktu hanya sekitar satu bulan semenjak awards ini dipublish adalah kerja terbaik tim Tujuh Bintang Art Awards 2009 bekerjasama dengan Team Organizer (Hanif ZR, cs) yang luar biasa kinerjanya. Response para perupa muda Indonesia juga sangat membanggakan semangat kompetitifnya.

Berbagai prosedur teknis telah dipublish dan disepakati para peserta ketika peserta yang telah mengirimkan portofolio kepada pihak penyelenggara. Proses seleksi awalnya memilih 170 karya kemudiam diperketat untuk menentukan 59 karya nominator yang pada akhirnya tim juri menentukan 20 nominator yang wajib mengikuti proses seleksi tahap dua dengan pola presentasi terbuka. Nominator tersebut memperoleh kesempatan dipamerkan oleh pihak penyelenggara kompetisi. Kemudian tahap kedua (sistem seleksi terbuka), seleksi terbuka berdasarkan presentasi karya terpilih (20 nominator) pada 21 Juli 2009 di ruang seminar Taman Budaya Yogyakarta, peserta mengirim karya secara langsung dengan ke pihak Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta dan diwajibkan melakukan presentasi karya oleh seniman di hadapan tim juri dan audiens yang terdiri dari pers, perupa senior dan pengamat seni.

Para perupa lebih dominan mempresentasikan gagasannya dengan penggunaan bahasa visual bercitra realistik meskipun hanya dalam prosentase kecil saja yang memposisikannya pada langgam non representasi objek. Citra-citra yang paling mudah diidentifikasi adalah upaya setiap perupa masuk ke ranah seni rupa kontemporer dengan citra representasi visual maupun kekuatan-kekuatan gagasan yang mendasari olah kreatifnya. Kompetisi ini telah mampu mengindikasi peta perkembangan seni rupa kontemporer hari ini, paling tidak ini cukup representatif untuk mengetahui laju perkembangan dan prediksi wacana seni rupa mendatang.


Salam
Tujuh Bintang Art Space
Ping your blog, website, or RSS feed for Free
My Ping in TotalPing.com
Feedage Grade B rated
Preview on Feedage: cheap-canvas-art Add to My Yahoo! Add to Google! Add to AOL! Add to MSN
Subscribe in NewsGator Online Add to Netvibes Subscribe in Pakeflakes Subscribe in Bloglines Add to Alesti RSS Reader
Add to Feedage.com Groups Add to Windows Live iPing-it Add to Feedage RSS Alerts Add To Fwicki