Monday, July 14, 2008

Lukisan Kontemporer Sensual Erotis


(TujuhBintang Blog) Lukisan kontemporer Indonesia saat ini mulai sedikit terpengaruh oleh gaya pelukis Jepang yang sensual. Lukisan erotis Jepang kontemporer tentu melahirkan kontroversi yang masih perlu diluruskan. Pengalaman estetis si penikmat seni turut berperan penting di sini. Bisa disimpulkan bahwa seseorang dengan pengalaman estetis yang minim akan cenderung mengaburkan batasan antara seni dan pornografi. Estetika tubuh, dalam hubungannya dengan lukisan sensual erotis perlu dibedakan antara nakedness (kebugilan) dan nudity (kepolosan telanjang).

Seperti yang dikatakan Mudji Sutrisno mengenai hal ini :
“dalam estetika tubuh dengan nakedness atau telanjang bugil, penonjolan erotika, perangsangan sensual birahi yang merangsang pemirsa ditampilkan vulgar. Maka karya seni dengan estetika nakedness dinilai rendah dengan alasan belum diendapkan oleh senimannya untuk ditampilkan dengan “hening reflektif”…sedangkan estetika tubuh nudity atau kepolosan telanjang sudah lewat pengendapan si seniman dan pengheningan nuansa reflektif sehingga tampil polos sama seperti bayi-bayi lahir telanjang polos dan kita semua pernah mempunyai foto-foto semasa bayi polos telanjang” (Mudji Sutrisno, “Estetika Tubuh”, artikel dalam Kompas, minggu 30 Oktober 2005, hal 27).

Apakah lukisan kontemporer itu porno atau tidak tentu saja juga dipengaruhi oleh tempat dimana lukisan itu berada. Selain itu keterangan dari si seniman pun sangat penting untuk mengetahui motif apa yang terkandung di balik lukisannya yang sensual erotis tersebut. Tetapi kita tidak bisa berharap lebih untuk memperoleh keterangan yang memuaskan, karena kita tidak harus sependapat dengan si seniman, karya seninya telah menjadi milik publik, sedangkan si seniman itu telah “mati” dan kita si penikmat seni bebas untuk menafsirkan apa saja.

Secara garis besar soal estetika merinci pembagian keindahan dalam: keindahan Tuhan, keindahan jagat raya, keindahan ketertiban gagasan, keindahan ketertiban moral, keindahan dalam alam, dan keindahan dalam seni. Dua yang disebutkan terakhir merupakan keindahan yang sangat menonjol dalam seni lukis kontemporer sensual erotis Jepang.

Carl Lemcke melakukan pembagian keindahan dalam alam dan dalam seni. Keindahan dalam alam dibagi lagi menjadi lima bagian, dua diantaranya yaitu Beauty of Vegetation (keindahan tumbuh-tumbuhan) dan Beauty of Man . Beauty of Man dapat dipandang dari dua sudut, salah satunya yaitu Considered in Himself (dipandang pada dirinya) : bentuk badan, jenis kelamin, usia bangsa. Bagi F.Th. Vischer keindahan dibagi dalam keindahan obyektif (natural beauty /keindahan alami) dan keindahan subyektif (beauty of imagination /keindahan daya khayal).

Dalam seni lukis kontemporer sensual erotis Jepang keindahan obyektif atau keindahan alami dipadukan ke dalam karya seni. Artinya di dalam lukisan, si seniman ingin mencurahkan perasaan emosionalnya terhadap keindahan alam. Keindahan alam yang dihadirkan di dalam keindahan karya seni tentu sudah tidak bisa disamakan lagi dengan keindahan alam yang langsung dicerap oleh indera manusia tanpa melalui karya seni. Di sini peran si seniman sangat penting dalam mengolah keindahan alam ke dalam karya seni.

Berbeda dengan lukisan-lukisan Jepang yang lain, yang dengan jelas melukiskan keindahan alam seperti bunga-bunga, pohon-pohon, gunung, binatang dan lain-lain. Lukisan sensual erotis menyajikan keindahan alam melalui keindahan tubuh seorang wanita. Mungkin sempat terlintas dalam benak kita apa hubungannya antara tubuh wanita yang sensual erotis dengan keindahan dan keagungan alam? Dibandingkan dengan laik-laki, seorang wanita dianggap memiliki kedekatan yang lebih erat dengan alam. Perempuan dianggap dekat dengan alam, dunia privat, fungsi reproduksi, dan yang paling penting, perempuan selalu dipandang bersama tubuhnya. Bahkan terkadang muncul anggapan bahwa perempuan lebih ditentukan jati dirinya oleh tubuh. Oleh sebab itu mungkin bisa dikatakan benar jika seorang wanita lebih memperhatikan tubuhnya dibandingkan laki-laki. Para genius dari masa lampau menandai kesuburan dan energi kosmik dengan tubuh perempuan telanjang. (artikel dalam Kompas, minggu 26 September 2004, hal 18).

Aristoteles menyepadankan perempuan-perempuan dengan hylo atau materi yang sangat bergantung pada morphe atau bentuk (laki-laki) untuk mewujudkan substansi segala sesuatu. Plato menganggap perempuan sebagai makhluk di antara alam dan budaya karena kedekatannya dengan tubuh. Perempuan seringkali disimbolkan sebagai kesuburan alam seperti Dewi Venus yang dianggap sebagai Dewi Kesuburan. Tubuh perempuan banyak menyimpan simbol-simbol yang berkaitan dengan alam misalnya saja bunga mawar disimbolkan sebagai vagina perempuan, karena memiliki kesamaan bentuk.

Dalam budaya Jepang unsur-unsur sensual dapat kita temukan dalam beberapa karya-karya seni yang dihasilkan. Selain di dalam lukisan, unsur sensual erotis yang sangat khas juga dapat ditemukan dalam karya sastra Jepang. Misalnya dalam novel-novel Yasunari Kawabata, Ryunosuke Akutagawa, Yukio Mishima. Atau pada sastrawan kontemporer Jepang seperti Kenzaburo Oe dan Haruki Murakami, juga ditemukan unsur-unsur sensual erotis. Hal ini menunjukkan bahwa sensualisme merupakan suatu predikat penting dalam penghayatan estetik seniman Jepang.

Dalam sejarahnya lukisan-lukisan erotis atau yang berbau seks di Jepang sudah berlanjut lama. Seni erotis pada masa yang lampau mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi spiritual dan fungsi magis. Seni erotis mempunyai fungsi spiritual untuk pemujaan. Seni erotis yang bercorak religius sering menggambarkan hubungan seks sebagai lambang dari kesuburan. Pada jaman modern ini fungsi spiritual itu sudah tidak lagi, seniman modern menjadikan seni erotis hanya sebagai semacam lelucon untuk membuat orang tersenyum.

Lukisan-lukisan erotis pada jaman Edo tumbuh begitu subur dan dianggap sebagai karya seni kelas bawah yang terkesan murahan. Lukisan-lukisan yang berbau seks, yang dikenal sebutan “lukisan musim semi” pada jaman itu hanyalah sebagai lukisan yang mengacu kepada selera yang paling banyak dimiliki orang. Akibatnya, lukisan-lukisan itu berfokus khususnya pada wilayah-wilayah hiburan.

Porno atau indah, semuanya ada di otak dan perasaan kita sendiri.

Ping your blog, website, or RSS feed for Free
My Ping in TotalPing.com
Feedage Grade B rated
Preview on Feedage: cheap-canvas-art Add to My Yahoo! Add to Google! Add to AOL! Add to MSN
Subscribe in NewsGator Online Add to Netvibes Subscribe in Pakeflakes Subscribe in Bloglines Add to Alesti RSS Reader
Add to Feedage.com Groups Add to Windows Live iPing-it Add to Feedage RSS Alerts Add To Fwicki