Manusia dalam kehidupan sehari-hari merupakan rangkaian gerak-gerik sepanjang pergulatannya dengan hidup. Hidup yang tak pernah terdefinisikan dan senantiasa luput dari genggaman pemahamannya, maka kepada setiap manusia selalu saya temukan perasaan ketidakberdayaan tetapi sekaligus juga rasa kesanggupan untuk menempuh itu dengan ikhlas dan semua itu bagi diri saya sungguh memukau dan penuh misteri.
Berangkat dari itu saya mencoba untuk menuangkan ini ke dalam lukisan dengan tetap membiarkan sebagian terbungkus dengan misteri. Sesungguhnya realita tak pernah telanjang dan selalu terbingkai oleh narasi yang rumit dan panjang. Maka saya menolak setiap ilusi yang mengaku telah mampu memindahkan seluruh realita ke dalam visualisasi, ia tak pernah nyata kecuali samar-samar.
Pemahaman kata terhadap obyek adalah perjalanan jauh saya dalam “diam” sehingga sepanjang itu saya seperti sedang menelusuri mata dan lekukan batin sendiri untuk menangkap makna yang hanya bisa digapai dengan mengembangkan segenap rasa simpati dan melibatkan diri dengan seluruh emosi.
Berangkat dari sumber itu saya mencoba memberiakan sebagian kekuatan dan tenaga pada obyek-obyek saya lewat sapuan, warna, garis, tekstur dan goresan untuk menghantar pada “sesuatu” yang jauh dan tak terperi itu, selebihnya membiarkan ia berbicara sendiri.
Selengkapnya silakan di apresiasi di :
Tujuh Bintang Art Space
Jl. Sukonandi 7 Yogyakarta
Tanggal 17 April - 2 Mei 2010
Berangkat dari itu saya mencoba untuk menuangkan ini ke dalam lukisan dengan tetap membiarkan sebagian terbungkus dengan misteri. Sesungguhnya realita tak pernah telanjang dan selalu terbingkai oleh narasi yang rumit dan panjang. Maka saya menolak setiap ilusi yang mengaku telah mampu memindahkan seluruh realita ke dalam visualisasi, ia tak pernah nyata kecuali samar-samar.
Pemahaman kata terhadap obyek adalah perjalanan jauh saya dalam “diam” sehingga sepanjang itu saya seperti sedang menelusuri mata dan lekukan batin sendiri untuk menangkap makna yang hanya bisa digapai dengan mengembangkan segenap rasa simpati dan melibatkan diri dengan seluruh emosi.
Berangkat dari sumber itu saya mencoba memberiakan sebagian kekuatan dan tenaga pada obyek-obyek saya lewat sapuan, warna, garis, tekstur dan goresan untuk menghantar pada “sesuatu” yang jauh dan tak terperi itu, selebihnya membiarkan ia berbicara sendiri.
Selengkapnya silakan di apresiasi di :
Tujuh Bintang Art Space
Jl. Sukonandi 7 Yogyakarta
Tanggal 17 April - 2 Mei 2010